JARINGAN DAN INTERNET
Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika
diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Internet
adalah kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dalam sebuah
jaringan. Disebut jaringan yang saling terhubung karena internet menghubungkan
komputer dan jaringan- jaringan komputer yang ada di seluruh dunia menjadi
sebuah jaringan komputer yang sangat besar. Saat ini diperkirakan
terdapat ratusan ribu jaringan local yang terhubung ke internet.
Karena merupakan sebuah jaringan, maka sebuah computer yang
terhubung ke internet berarti terhubung dengan semua computer di dunia yang
juga terhubung ke internet. Semua computer yang terhubung ke internet dapat
mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis.
Internet merupakan sebuah dunia yang tidak memiliki
penguasa. Artinya semua orang yang mempunyai hak yang sama di internet. Karena
itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat pada
peraturan- peraturan Negara tertentu dan tanpa dibatasi oleh batas- batas
wilayah teritorial Negara tertentu.
Ada dua peranan internet yang sangat penting, yakni :
(1) sebagai sumber data dan informasi, dan (2) sarana pertukaran data dan
informasi. Sebagai sumber informasi, internet menyimpan berbagai jenis
informasi dalam jumlah yang tidak terbatas. Kita dapat mengakses informasi apa
pun di internet. Bahkan, jika ingin, kita juga dapat menempatkan informasi yang
kita miliki di internet agat dapat diakses orrang lain.
Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi
dari satu computer ke computer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua
computer tersebut. Dua computer yang sama- sama terhubung ke internet dapat
saling berkomunikasi satu sama lain, atau mempertukar data dann
informasi.
SEJARAH INTERNET
Pada tahun 1960-an Departemen Pertahanan Amerika Serikat
khawatir akan kemungkinan terjadinya perang nuklir. Hal ini membuat dimulainya
penelitian untuk menghubungkan computer- computer yang dimiliki depertemen
pertahanan dalam sati instalasi. Computer tersebut diharapkan dapat saling
berkomunikasi dan tetap bertahan jika perang benar- benar terjadi. Pada bulan
Oktober 1962 dimulailah program riset computer di ARPA ( Advanced
Research Projects Agency ) dengan Joseph Licklider sebagai
ketua program pertama.
Pada tahun 1965 dengan bantuan dana dari ARPA, Larry
Robert dan Thomas Marill mencoba membuat koneksi Wide
Area Network pertama. Mereka menghubungkan computer TX-2 di MIT dengan
computer Q-32 di Santa Monica melalui jaringan telepon. Dari percobaan tersebut
disimpulkan bahwa jaringan telepon dapat melewatkan data, namun tidak efisien
karena menghabiskan bandwith dan mahal. Kleinrock memprediksikan
model pengiriman paket data merupakan komunikasi antardua computer yang paling
memungkinkan.
Pada tahun 1996 Bob Taylor dari ARPA menerima bantuan
dana dari beberapa universitas di Amerika Serikat untuk melakukan percobaan
membuat jaringan ya menghubungkan computer- computer dari sejumlah universitas
yang mendanai percobaan ini. Tiga tahun kemudian jaringan itu berhasil dibuat
yang disebut sebagai APRANET. Jaringan itu kemudian menjadi cikal bakal
lahirnya internet.
Internet, yang pada saat itu disebut dengan ARPANET, pertama
kali online pada tahun 1969. Pada awalnya ARPANET menghubungkan computer-
computer di berbagai universitas di bagian Barat daya Amerika Serikat, antara
lain University of California Los Angeles (UCLA), Stanford Research Institute,
University of California Santa Barbara, dan University of Utah.
Pada bulan Juni 1970 beberapa universitas dan lembaga lain,
seperti MIT, Harvard, BBN, dan Systems Development Corp (SDC) di Santa Monica,
ikur bergabung. Selanjutnya pada bulan Januari 1971 giliran Stanford, Lincoln
Labs milik MIT, Carnegie- Mellon, dan Case-Western Reserve University ikut
bergabung. Beberapa bulan kemudian, lembaga- lembaga seperti NASA/Ames, Mitre,
Burroughs, RAND, dan Univesitas Illionis juga ikut bergabung. Setelah itu,
semakin banyak lembaga- lembaga yang terhubung ke internet dan
perkembangan internet pun semakin meluas dengan cepat. Namun, perkembangannya
masih terbatas pada lembaga- lembaga tertentu saja.
Pada tahun 1971, Network Working Group menyelesaikan
protocol Telnet. Protocol yang digunakan untuk mengakses sebuah computer dari
jarak jauh. Selain itu, Network Working Group membuat kemajuan pada standar
File Transfer Protocol (FTP), protocol yang digunakan untuk mendownload
file.
Pada tahun 1972, Ray Tomlinson dari BBN menulis
program yang dapat mengirimkan surat secara elektronik melalui ARPANET.
Tomlinson menggunakan symbol @ (dibaca: et) untuk menghubungkan nama pengguna (user
name) dan alamat email (e-mail address). Pada akhir tahun
1980-an, simbol @ kemudian digunakan sebagai standar di seluruh dunia.
Pada tahun 1986 internet kemudian dipergunakan secara
terbuka dan umum. Sejak saat itu penggunaan internet berkembang dengan sangat
cepat ke seluruh dunia.
Pada tahun 1989 jumlah jaringan yang tergabung ke internet
berkembang dengan pesat. Di bulan Januari jumlah jaringan yang terhubung ke
internet sebanyak 80.000 buah kemudian bertambah menjadi 130.000 buah di bulan
Juli dan melebihi 160.000 buah di bulan November. Beberapa Negara, seperti
Australia, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, dan Inggris
terhubung dengan internet.
Pada tahun 1990 ARPANET resmi ditutup. Jaringan tersebut
telah berkembang dari 4 jaringan computer tergabung di dalamnya menjadi 300.000
jaringan. Negara- Negara yang tergabung dalam jaringan internet telah
mencakup Argentina, Austria, Belgia, Brazil, Chile, Yunani, India,
Irlandia, Korea Selatan, Spanyol, dan Swiss. Beberapa aplikasi internet,
seperti Archie, Gopher, dan WAIS mulai dipergunakan. Kemudian beberapa
institusi, seperti Perpustakaan Obat Nasional Amerika Serikat dan Bursa Dow
Jones mulai online ke internet.
Pada tahun 1993 dikembangkan aplikasi browsing yang
dilakukan oleh Mozaic oleh Marc Andrreessen bersama timnya di National
Center for Supercomputing Applications (NCSA). Andrreesen kemudian keluar
dari NCSA dan menjadi otak di belakang Netscape Corp yang kemudian membuat
Natscape, browser yang paling sukses. Sampai akhirnya, Microsoft mengembangkan
Microsoft Internet Explorer.
Selain perkembangan jaringan pengguna, kemajuan internet
juga disertai dengan perkembangan teknologi. Kecepatan koneksi menjadi hal yang
penting, mengingat semakin besarnya kebutuhan akan sarana pertukaran informasi.
Modem dengan kecepatan 56 kbps semula dianggap cukup memadai. Namun, saat ini
menjadi kurang memadai, terutama untuk mengirimkan dan menerima aplikasi-
aplikasi multimedia kualitas tinggi. Karena itu, dikembangkanlah teknologi
Digital Subsriber Lines (DSL) yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan data
lebih cepat.
Pada tahun 1995 diperkirakan 25 juta orang telah menjadi
pengguna internet. Data dari lembaga penelitian IDC menyebutkan bahwa pada
tahun 1999 pengguna internet diperkirakan telah mencapai 196 juta orang, dan
menjadi 502 juta orang pada tahun 2003. Menurut World Statistic, saat ini
pengguna internet telah mencapai 1.076.203.987 orang tersebar di seluruh
kawasan dunia. Jika penduduk dunia sebanyak 6.499.697.060 orang, berarti 16,56%
penduduk dunia telah terhubung ke internet.
SEJARAH SISTEM
JARINGAN INTERNET DI INDONESIA
Sejarah internet Indonesia bermula
pada awal tahun 1990-an. Saat itu, jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal
sebagai Paguyuban Network. M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad
Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo
adalah sejumlah nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia (tahun
1992 hingga 1994). Masing-masing telah menyumbangkan keahlian dan dedikasinya
dalam membangun jaringan komputer dan Internet di Indonesia.
Tulisan-tulisan awal mengenai
Internet di Indonesia terinspirasi oleh kegiatan amatir radio pada tahun 1986,
khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat radio pemancar
Single Side Band (SSB) Amatir Radio Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama
(YC1HCE) dan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV), belasan anak muda
ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), dan
Suryono Adisoemarta (N5SNN) berguru pada para senior amatir radio seperti Robby
Soebiakto (YB1BG), almarhum Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV) melalui band
amatir radio 40 m atau 7 MHz. Mereka mulai mendiskusikan teknik membangun
jaringan komputer dengan radio menggunakan teknologi radio paket.
Robby Soebiakto yang waktu itu bekerja
di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar di antara para amatir radio di
Indonesia, khususnya di bidang komunikasi data packet switching melalui radio
yang dikenal sebagai radio paket. Teknologi radio paket TCP/IP untuk Internet
kemudian diadopsi oleh rekan-rekan Robby Soebiakto di BPPT, LAPAN, UI, dan ITB
yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet antara tahun 1992-1994. Pada tahun
1988, melalui surat pribadi, Robby Soebiakto mendorong Onno W. Purbo yang saat
itu berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami teknik jaringan
Internet berbasis protokol TCP/IP. Robby Soebiakto meyakinkan Onno W. Purbo
bahwa masa depan teknologi jaringan komputer di dunia akan berbasis pada
protokol TCP/IP. Hal ini yang di kemudian hari memicu penulisan buku-buku
jaringan komputer Internet berbasis TCP/IP oleh Onno W. Purbo maupun rekan-rekan
penulis lainnya di Indonesia.
Robby Soebiakto juga menjadi
koordinator alamat IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang
di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. AMPR-net Indonesia
kemudian dikoordinir oleh Onno W. Purbo sejak tahun 2000. Salah satu aktivitas
AMPR-net adalah mengkoordinasi aktifitas anggota ORARI melalui mailing list
ORARI, orari-news@yahoogroups.com. Pada awal perkembangan jaringan paket radio
di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku amatir radio
Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS). BBS
merupakan jaringan surat elektronik (e-mail) yang merelai email untuk dikirim
melalui server/komputer BBS yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio
seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi antara Onno W. Purbo yang
waktu itu berada di Kanada dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia terus
berlanjut hingga awal 1990-an. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2
meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada dilakukan melalui jaringan amatir
radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di
kawasan Cinere. Dengan bantuan satelit-satelit OSCAR milik amatir radio,
komunikasi lebih antara Indonesia-Kanada berjalan semakin cepat. Pengetahuan
secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.
Pada tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan,
seorang peneliti di LAPAN Ranca Bungur yang pada tahun 1990-an bersama dengan
pimpinannya Ibu Adrianti menjalin kerjasama dengan DLR (Lembaga Penelitian
Antariksa Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi
radio paket pada band 70 cm dan 2 m. Di kemudian hari, Muhammad Ihsan menjadi
motor penggerak di LAPAN untuk membangun dan mengoperasikan satelit buatan
LAPAN Indonesia yang dikenal sebagai LAPAN TUBSAT maupun INASAT.
Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dan didukung oleh DLR. Muhammad Ihsan mengoperasikan relai penghubung antara ITB Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT. Di BPPT, Firman Siregar mengoperasikan gateway radio paket yang bekerja pada band 70 cm. PC 386 sederhana yang menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya.
Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dan didukung oleh DLR. Muhammad Ihsan mengoperasikan relai penghubung antara ITB Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT. Di BPPT, Firman Siregar mengoperasikan gateway radio paket yang bekerja pada band 70 cm. PC 386 sederhana yang menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya.
Tanggal tanggal 7 Juni 1994, Randy
Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat melakukan ping ke IPTEKNET dan
kemudian melaporkan hasilnya kepada rekan-rekannya di Natonal Science
Foundation (NSF) Amerika Serikat. Dalam laporan Randy Bush tertera waktu yang
dibutuhkan untuk ping pertama dari Indonesia ke Amerika Serikat, yaitu sekitar
750 mili detik melalui jaringan leased line yang berkecepatan 64 Kbps.
Nama lain yang tidak kalah berjasa
adalah Pak Putu. Beliau mengembangkan PUSDATA DEPRIN pada masa kepemimpinan
Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo sekaligus menjalankan BBS
pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangan BBS, Pak Putu berjasa
mempopulerkan penggunaan e-mail, khususnya di Jakarta. Aktivitas Pak Putu
banyak didukung oleh Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo yang sangat
menyukai komputer dan Internet. Pak Tungki adalah menteri pertama Indonesia
yang menjawab e-mail sendiri.
Pada akhir tahun 1992, Suryono
Adisoemarta kembali ke Indonesia. Kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh
anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief,
Arman Hazairin yang didukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan
gateway radio paket di ITB. Berawal semangat dan bermodalkan PC 286 bekas, ITB
merupakan turut berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Institusi lain seperti UI,
BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN yang lebih dahulu terhubung ke jaringan Internet
mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB, modem radio
paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari
Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Ketika masih menempuh studi di
University of Texas di Austin, Texas, Suryono Adisoemarta menyambungkan TCP/IP
Amatir Radio Austin ke gateway Internet untuk pertama kalinya di gedung
Chemical and Petroleum Engineering University of Texas, Amerika Serikat. Sejak
saat itu, komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin Texas tersambung ke jaringan
TCP/IP di seluruh dunia. Pengetahuan inilah yang kemudian diterapkan Suryono
Adisoemarta saat mengembangkan radio paket di ITB. Suryono Adisoemarta yang kemudian
hari menyandang nama panggilan YD0NXX menjadi motor penggerak teknologi satelit
Amatir Radio maupun teknologi Amateur Packet Reporting System (APRS) yang
memungkinkan kita untuk melihat posisi-posisi stasiun amatir radio di peta di
Internet yang dapat dilihat di situs http://aprs.fi.
Berawal dari teknologi radio paket
kecepatan rendah 1200 bps, ITB kemudian memperoleh sambungan leased line 14.4
Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET pada tahun 1995. Akses Internet
tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lainnya khususnya di
PaguyubanNet. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena
keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection
Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5M bps ke Jepang yang terus
ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2 Mbps.
ITB akhirnya menjadi salah satu bagian
terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3
Indonesia yang mengkaitkan lebih dari 25 lembaga pendidikan di Indonesia di
tahun 1997-1998. Jaringan pendidikan menjadi lebih marak pada saat naskah buku
ini di tulis, dengan adanya JARDIKNAS dan INHEREN yang dioperasikan oleh DIKNAS
dan mengkaitkan sekitar 15.000 lebih sekolah Indonesia ke Internet yang akan
menjadi media
DAMPAK POSITIF INTERNET
1. Internet sebagai media komunikasi,
merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan
menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web jaringan
situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau
data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu
sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang
ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan
informasi untuk bidang pendidi
kan, kebudayaan, dan lain-lain
kan, kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis
dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat
penawaran/penjualan.
DAMPAK NEGATIF
INTERNET
1. Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik
dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi
yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini,
para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk
memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar
pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk
bertindak kriminal.
2. Penipuan Hal ini memang merajalela di bidang manapun.
Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak
mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada
penyedia informasi tersebut.
3. Carding Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara
belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan
dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan
kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu
mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat
kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
4. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan
jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk
memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena
umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya.
5. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka
berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
6. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan
pola masyarakat dalam berinteraksi.
7. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di
internet (kejahatan juga ikut berkembang).
8. Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam
menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan
norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet
atau di dalam dunia maya.
SISTEM JARINGAN
Sebuah jaringan biasanya terdiri
dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan di antara satu dan
lainnya, dan saling berbagi sumber daya misalnya printer, pertukaran file, atau
memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang
terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran
telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah. (Rafiudin Rahmat,
2003).
Sistem jaringan berfungsi untuk
komunikasi data yang bekerja berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program
yang dieksekusi oleh sistem komputer yang sekaligus ditransfer ke sistem
komputer lainnya yang dapat menjangkau jarak yang sangat jauh dengan bantuan
peralatan elektromagnetik. (Rusmanto dkk,2006).
AKSES
INTERNET
Salah satu
cara untuk terhubung ke internet adalah dengan menghubungkan komputer Anda ke
jaringan komputer yang terhubung ke internet . Cara ini banyak digunakan di
perusahan, kampus-kampus, dan warnet-warnet. Sebuah komputer yang dijadikan
server (komputer layanan) di hubungkan ke internet. Komputer lain di jaringan
tersebut kemudian dihubungkan ke server tersebut. Biasanya komputer yang
berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider
(ISP) melalui kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan untuk menghubungkan
komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan kartu LAN (LAN Card)
dan kabel koaksial (UTP).
Model
Jaringan Internet biaya akses internet dengan jaringan relatif lebih murah
karena biaya koneksi ditanggung oleh beberapa komputer. Itulah sebabnya biaya
yang Anda keluarkan untuk meng-akses internet dari warnet lebih murah daripada
biaya akses dari rumah dengan menggunakan kabel telepon.
1.
Saluran Telepon Langsung (Dial Up)
Apakah di rumahmu sudah terpasang
saluran telepon? Jaringan telepon yang sudah merambah dengan luas. Jika sudah
dan Anda memiliki komputer maka Anda terkoneksi dengan internet. Cara
menghubungkan komputer Anda ke internet menggunakan kabel telepon biasa atau
lebih sering disebut dengan dial up. Siapkan kabel telepon, modem, dan ISP Anda
dapat mengakses internet dengan cara dial up.
Kecepatan akses internet menggunakan
dial up dapat mencapai 56 kilo byte persecon (kbps). Dengan dukungan teknologi
kompresi data kecepatan akses internet dengan dial up dapat mencapai 4-5 kali
dari biasanya. Teknologi tersebut dikenal dengan teknologi Power Surf Dial Up,
dan beberapa ISP dilengkapi dengan teknologi tersebut.
2.
Jaringan GPRS
Tentu Anda mengenal handphone (HP)
bukan? Apakah keungulan HP dibanding telepon rumah? Tentu jawaban spontan
karena sifat mobilitas HP yang dapat dioperasikan dengan berpindah-pindah atau
bergerak. Sistem komunikasi bergerak di antaranya karena adanya teknologi GPRS.
Apakah GPRS itu? GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service
yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan gelombang
radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat
alat komunikasi bergerak (mobile).
Kebutuhan industri akan komunikasi
bergerak menyebabkan GPRS menjadi salah satu teknologi komunikasi data yang
banyak digunakan saat ini. GPRS mempunyai kecepatan transfer data yang cepat,
mencapai 115 kbps, namun dalam praktiknya kecepatan transfer data GPRS masih
25-30 kbps. GPRS mentransfer data dengan sistem paket. Oleh karena itu sistem
perhitungan tarif layanan GPRS bukan berdasar pada lamanya penggunaan, akan
tetapi ditentukan oleh besanya data yang ditransfer. Untuk mendapatkan koneksi
internet secara mobile Anda harus melakukan setting tertentu pada telepon
selular Anda. Hal ini cukup menyulitkan karena setiap merek handphone dan
operator telepon selular mempunyai cara yang berbeda dalam mengaktifkan GPRS.
3.
Jaringan WiFi
Pernahkan Anda melihat sambungan
komunikasi tanpa kabel? Teknologi itu dikenal dengan Wirelless Fidelity (WiFi).
Teknologi jaringan tanpa kabel menggunakan frekuensi tinggi berada pada
spektrum 2,4 GHz. Anda dapat terhubung ke internet dengan WiFi menggunakan
sebuah notebook dan PDA yang dilengkapi dengan kartu WiFi (WiFi card). Namun
jika notebook yang Anda gunakan menggunakan processor yang dilengkapi teknologi
mobile, maka kartu WiFi tidak diperlukan. Dengan menggunakan WiFi, Anda dapat
mengakses internet dengan kecepatan hingga 11Mbps. Dengan WiFi Anda tidak
membutuhkan kabel untuk terhubung ke jaringan, namun Anda harus berada pada
daerah yang mempunyai sinyal WiFi. Daerah yang mendapat sinyal WiFi kurang lebih
daerah yang berada pada radius 100 meter dari titik akses atau hotspot. Di samping keunggulan WiFi coba Anda
pikirkan kelemahannya? Kelemahan akses internet dengan WiFi antara lain jarak
titik akses dengan point atau komputer Anda hanya berada pada daerah sejauh 100
meter, dan sampai saat ini, masih terbatas pada tempat-tempat yang dipasang
titik akses. Tempat-tempat tersebut biasanya tempat umum seperti kampus, hotel,
kafe, dan bandara. Teknologi WiFi memung-kinkan Anda mengakses internet dengan
kecepatan yang tinggi, namun persyaratannya Anda harus berada pada daerah yang
mempunyai sinyal WiFi. Terbatasnya daerah sinyal WiFi dan jarak jangkauan yang
sangat pendek (sekitar 100 m) menyebabkan Anda hanya dapat menggunakan WiFi di
daerah-daerah tertentu saja.
Saat ini dikembangkan sebuah
teknologi nirkabel baru yang disebut dengan Wireless Broadband (WiBro). Namun
teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum dipasarkan. Dibanding
dengan WiFi, WiBro dapat diakses dari jarak 1 kilometer dari titik aksesnya
dengan kecepatan akses 512 kbps. Akses WiBro juga masih dapat dilakukan dari
kendaran yang bergerak dengan kecepatan sampai 60km/jam.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar